Struktur Bitcoin bull sudah dimulai

Melalui persetujuan ETF Bitcoin pada akhir 2023, ini menjadi titik balik yang penting. Sejak saat itu, atribut pasar Bitcoin mulai mengalami perubahan yang signifikan, secara bertahap bertransisi dari aset berisiko murni menjadi aset lindung nilai. Saat ini, Bitcoin berada pada tahap awal menjadi aset lindung nilai, sementara Amerika Serikat juga akan segera memasuki siklus penurunan suku bunga, yang menciptakan lingkungan pertumbuhan yang baik bagi Bitcoin.

Dalam konteks ini, Bitcoin menunjukkan karakteristik operasi baru: setiap kali ada tanda-tanda koreksi pasar setelah emosi terlalu panas, selalu ada aliran dana baru yang masuk, mencegah terbentuknya tren penurunan. Bitcoin telah menjadi "satu-satunya aset pasti yang bisa dipertaruhkan". Selama ekspektasi pelonggaran terus ada, ETF terus menarik dana, Bitcoin sulit untuk mengalami pasar beruang dalam arti tradisional, paling banyak mengalami koreksi fase atau mengalami volatilitas jangka pendek akibat peristiwa mendadak.

Ini berarti Bitcoin akan hadir sebagai "aset yang mirip dengan aset safe haven" sepanjang siklus penurunan suku bunga, dan logika pengikatan harganya juga akan secara bertahap beralih dari "didorong oleh preferensi risiko" menjadi "didukung oleh kepastian makro". Seiring berjalannya waktu, kematangan ETF, dan peningkatan bobot alokasi institusi, Bitcoin diharapkan dapat menyelesaikan transformasi awal dari aset berisiko menjadi aset safe haven.

Dalam siklus kenaikan suku bunga di masa depan, Bitcoin kemungkinan akan benar-benar menjadi "tempat berlindung" yang dipercaya pasar untuk pertama kalinya. Ini tidak hanya akan meningkatkan posisinya dalam alokasi di pasar tradisional, tetapi juga dapat memperoleh sebagian efek sedot dana dalam persaingannya dengan aset safe haven tradisional seperti emas dan obligasi, sehingga membuka siklus perlahan yang struktural selama lebih dari sepuluh tahun.

Kebijakan Bea Cukai: Alat Penyesuaian Positif untuk Bitcoin

Kebijakan tarif yang sering diajukan oleh Trump bertujuan utama untuk menentukan sikap sekutu dan mendapatkan perlindungan keamanan, bukan semata-mata untuk meningkatkan pendapatan. Tarif dianggap sebagai "alat intervensi pasar yang tidak biasa", digunakan dalam situasi krisis atau konfrontasi. Amerika Serikat berusaha untuk membangun kembali sistem perdagangan global menjadi "jaringan perdagangan yang bersahabat dengan Amerika" yang berpusat pada Amerika, dengan menggunakan tarif dan metode lainnya untuk memelihara eksklusivitas dan loyalitas jaringan ini.

Namun, kebijakan tarif juga memiliki risiko potensial, seperti inflasi impor dan tindakan balasan dari mitra dagang. Ketika tarif mengancam pasar modal dan biaya bunga pemerintah AS, Trump akan segera menyesuaikan strateginya. Oleh karena itu, pengaruh kebijakan tarif terhadap harga Bitcoin lebih mirip sebagai alat penyesuaian yang baik, daripada faktor yang dapat secara independen memicu peristiwa angsa hitam.

Perubahan Status Dolar dan Kebangkitan Crypto

Tren multipolaritas ekonomi global sedang membentuk kembali posisi relatif dolar AS. Perkembangan pesat ekonomi lain, terutama pertumbuhan sistem keuangan swadaya di kawasan Asia dan Timur Tengah, sedang mengikis keunggulan likuiditas global dan posisi monopoli penyelesaian dolar. Tindakan fiskal dan moneter AS dalam beberapa tahun terakhir juga menunjukkan tren penarikan kredit, yang semakin melemahkan "keunikan" dan "kebutuhan" dolar.

Perkembangan pesat sistem Crypto menantang sistem mata uang tradisional, memaksa sistem mata uang kedaulatan untuk melakukan penyesuaian strategis. Pengesahan undang-undang GENIUS dapat dilihat sebagai respons Amerika Serikat terhadap logika keuangan di era baru ini.

RUU GENIUS: Kompromi Strategis Amerika Serikat

Undang-Undang GENIUS mencerminkan pemahaman Amerika Serikat tentang perubahan paradigma pengelolaan mata uang yang dibawa oleh Crypto, dan merupakan suatu kompromi strategis "mundur untuk maju". Dengan membangun kerangka kepatuhan yang dapat diprediksi, Amerika mencoba untuk mengembalikan perkembangan stablecoin dolar ke dalam pengawasan regulasi, untuk memastikan bahwa aset dolar tidak terpinggirkan dalam persaingan mata uang berbasis blockchain di masa depan.

Makna dari undang-undang ini adalah, Amerika Serikat mulai mengeksplorasi mekanisme ekspansi mata uang baru yang memperluas logika mata uang bayangan yang sudah ada dengan menggunakan sistem on-chain. Ini meletakkan dasar untuk membangun sistem ekspansi kredit multi-lapis dari "dolar on-chain", sekaligus juga mengakui keberlanjutan struktur mata uang bayangan on-chain.

Indikator Pasar Baru dan Strategi Investasi

Dalam jalur pasar baru Bitcoin, konsep siklus bullish dan bearish tradisional secara bertahap kehilangan relevansinya. Investor perlu memperhatikan titik tinggi dan rendah dari sentimen pasar sebagai dasar untuk menilai kondisi fase Bitcoin. Perubahan hubungan antara pemegang jangka panjang (LTH) dan pemegang jangka pendek (STH) dapat mencerminkan perubahan sentimen pasar.

Rasio keuntungan dan kerugian pemegang jangka panjang LTH-RPC( dan pemegang jangka pendek STH-RPC) menjadi indikator pasar yang penting. Ketika pemegang jangka panjang mulai mengalami kerugian secara umum, itu seringkali menandakan pasar mendekati titik terendah tahap. Sementara itu, jika pemegang jangka pendek beralih dari kerugian ke keuntungan, itu berarti kepercayaan pasar sedang pulih.

Dalam lingkungan pasar saat ini, sinyal pasar bearish tradisional mungkin sulit untuk diaktifkan. Struktur bull lambat jangka panjang Bitcoin terdiri dari beberapa perubahan kebijakan, konflik geopolitik, revolusi teknologi, dan sentimen pasar. Selama jalur "evolusi atribut aset" tetap jelas, Bitcoin diharapkan menjadi salah satu aset yang paling pasti dalam gelombang penilaian kembali modal global.